Bard google yang ramai dibicarakan sebagai pesaing chatgpt saat ini masih dalam uji coba dan hanya dapat diakses dari lokasi dengan IP yang berada di US, dari pada ribet pakai VPN orang lain, saya coba buat VPN Tunnelling menggunakan Cloud Google yang jelas dengan menggunakan IP Location US . Setelah ok , sekarang saya coba masuk kedalam google bard melalui VPN yang berlokasi di Coud Google .
Pertanyaan saya adalah kemampuan bahasa ,
ok, bahasa Indonesia belum masuk kedalam experimen Machne Learning LaMDA Bard Google.
Memang ada beberapa respons yang diberikan tidak sesuai dengan prompt yang kita berikan , namun tentu saja yang menjad pertimbangan adalah sistem respons yang menggunakan mesin pencarian google dengan data terkini (realtime), berbeda dengan pesaingnya yang telah terus melesat dengn jumlah penggunanya yang terus naik yaitu ChatGPT yang menggunakan basic data hingga tahun 2021.
Pertanyaan yang sering muncul ke kami bagaimana Machine Learnig itu mengambil data? ya jawabnya dengan sistem Crawling yang di miliki oleh tiap-tiap mesin pencari seperti google , atau bing . Semua data /kata/kalimat text yang didapat dari seluruh website dari berbagai protocol dikumpulkan dalam mesin pencari yang sleanjutnya seluruh data tersebut menjadi bahan dasar training dalam sebuah machine learning yang nantinya akan menjadi sebuah layanan untuk merespons kalimat yang dimintakan oleh client dalam sebuah prompt.
Namun yang menarik bagi kami adalah sistem respons saat kami melakukan permintaan akan script pemrograman python , sama halnya yang kami lakukan pada ChatGPT , bila chatgpt tidak memberikan sumber asalnya dari mana saja script tersebut , sedangkan pada Bard Google dan OpenAI Bing memberikan alamt url sumber code tersebut . Artinya sebenarnya kerja seluruh ML ini adalah tetap sebagai mesin pencari , namun tentu saja respons yang dihasilkan memiliki banyak peluang jawaban hingga menedekati jawaban yang tepat . Hal ini dikembalikan pada proses training yang dilakukan dan bagaimana sistem Tarining tersebut bekerja.
Logika sederhana memahami kecerdasan buatan ini , seperti kita mencari sebuah text dalam sebuah database , namun perbedaan yang membuat layanan ini disebut kecerdasan , karena hasil pencarian tersebut bukan sekumpulan blok data saja tetapi sekumpulan data yang telah di rangkai secara khusus dalam tarining dan algoritma yang dilakukan .
"Alat Bantu" itu yang terlintas dalam pemikiran kami , karena ChatGPT/OpenAI/Bard dan sebangsaanya adalah alat banru kita yang agak sulit menggunakan mesin pencari ,dan merangkai banyak kalimat dari berbagai website , maka layanan ini sangat membantu kita untuk menyimpulkan dan mendapatkan sebuah jawaban dalam sebuah kalimat yang terstruktur .
Lalu bagaimana dengan Kecerdasan Buata yang berbasis Gambar ? Ok hasilnya adalah dari seluruh hasil pencarian gambar selanjutnya diubah secara vektor dari gambar-gambar tesebut , sila coba pencarian hasil gambar yang berbasis photo agar tidak mengubah hasil cipta mereka sebenrnay sebagian gambar phoro tersebut di modifikasi oleh sistem sehingga mengeluarkan gambar yang tidak sama dengan gambar aslinya walau sebenarnya gambar yang dihasilkan membutuhkan data yang gambar yang sebenarnya.
Copyright PythonesiaORG 2023
Komentar (0)